Translate
Selasa, 10 Februari 2015
Reaksi Nyala (Jumat, 30 Januari 2015)
Tujuan :
menyelidiki warna nyala berbagai senyawa logam.
Teori Dasar :
Litium : Merah Tua
Natrium : Kuning
Kalium :Merah Ke Violet
Kalsium : Oranye
Barium : Hijau
Stronsium Merah, Merah Terang, Ungu
Alat dan Bahan :
tabung reaksi kaca arloji kawat nikrom lampu spiritus
NaCl KCl CaCl2 BaCl2
SrCl2 LiCl HCl pekat spatula kristal
Cara Kerja :
1. Siapkan masing-masing senyawa setengah spatula kristal dan diberi label pada kaca arloji.
2 Masukkan HCl pekat (kurang lebih 1 ml) ke dalam masing-masing dua tabung reaksi.
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl pekat dalam tabung I, kemudian masukkan ke dalam nyala api yang panas. Ulangi pekerjaan yang sama sampai kawat nikrom bersih (tidak lagi memberikan warna nyala lain).
4. Celupkan ujung kawat nikrom yang sudah bersih dalam HCl pekat dalam tabung II, kemudian ke dalam senyawa logam yang diperiksa. Selanjutnya, masukkan ujung kawat tersebut ke dalam pinggiran nyala api yang panas. Periksa warna nyala senyawa yang lain dengan cara yang sama.
Data Pengamatan :
menyelidiki warna nyala berbagai senyawa logam.
Teori Dasar :
Litium : Merah Tua
Natrium : Kuning
Kalium :Merah Ke Violet
Kalsium : Oranye
Barium : Hijau
Stronsium Merah, Merah Terang, Ungu
Alat dan Bahan :
tabung reaksi kaca arloji kawat nikrom lampu spiritus
NaCl KCl CaCl2 BaCl2
SrCl2 LiCl HCl pekat spatula kristal
Cara Kerja :
1. Siapkan masing-masing senyawa setengah spatula kristal dan diberi label pada kaca arloji.
2 Masukkan HCl pekat (kurang lebih 1 ml) ke dalam masing-masing dua tabung reaksi.
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl pekat dalam tabung I, kemudian masukkan ke dalam nyala api yang panas. Ulangi pekerjaan yang sama sampai kawat nikrom bersih (tidak lagi memberikan warna nyala lain).
4. Celupkan ujung kawat nikrom yang sudah bersih dalam HCl pekat dalam tabung II, kemudian ke dalam senyawa logam yang diperiksa. Selanjutnya, masukkan ujung kawat tersebut ke dalam pinggiran nyala api yang panas. Periksa warna nyala senyawa yang lain dengan cara yang sama.
Data Pengamatan :
Senyawa
|
Warna
|
Wujud
|
Litium
|
Kuning
|
Cair
|
Barium
|
Putih
|
Serbuk Kristal
|
Stronsium
|
Putih
|
Serbuk Kristal
|
Natrium
|
Putih
|
Serbuk Kristal
|
Kalsium
|
Kuning
|
Cair
|
Kalium
|
Putih
|
Serbuk Kristal
|
Senyawa Logam
|
Warna Nyala
|
Natrium
|
Kuning
|
Kalium
|
Merah Keunguan
|
Kalsium
|
Oranye
|
Barium
|
Hijau
|
Stronsium
|
Merah Terang
|
Litium
|
Merah
|
Reaksi Pembakaran Pita Mg dengan Udara (Senin, 19 Januari 2015)
Tujuan :
Untuk menyelidiki reaksi pembakaran pita Mg dengan udara.
Teori Dasar :
3Mg + N2 --> Mg3N2
2Mg + O2 --> 2MgO
Mg3N2 + 6H2O --> 3Mg(OH)2 + 2NH3
MgO + H2O --> Mg(OH)2
Alat dan Bahan :
Serbet 2 Gunting Ampelas Korek Kayu Aquades
Pembakaran Spiritus Pegangan Kayu Pita Mg Kertas Lakmus Cawan Porselin
Cara Kerja :
1. Mempersiapkan cawan porselin diisi air ebanyak 2ml (1 ml= 20 tetes)
2. Lalu diberi lakmus biru dan merah.
3. Mempersiapkan pembakaran spiritus.
4. Ampelas pita Mg kiri-kira 7cm.
5. Pita Mg dipegang dengan penjepit buaya/ pegangan kayu dan dibakar (tidak boleh dilihat secara langsung).
6. Setelah menjadi abu, langsung masukkan ke dalam cawan porselin.
7. Perhatikan warna kertas lakmus yang berubah.
Data Pengamatan :
Warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Warna nyala dari pembakaran tersebut adalah putih.
Kesimpulan :
Berdasarkan data pengamatan tersebut, terbukti bahwa pita Mg bersifat basa.
Untuk menyelidiki reaksi pembakaran pita Mg dengan udara.
Teori Dasar :
3Mg + N2 --> Mg3N2
2Mg + O2 --> 2MgO
Mg3N2 + 6H2O --> 3Mg(OH)2 + 2NH3
MgO + H2O --> Mg(OH)2
Alat dan Bahan :
Serbet 2 Gunting Ampelas Korek Kayu Aquades
Pembakaran Spiritus Pegangan Kayu Pita Mg Kertas Lakmus Cawan Porselin
Cara Kerja :
1. Mempersiapkan cawan porselin diisi air ebanyak 2ml (1 ml= 20 tetes)
2. Lalu diberi lakmus biru dan merah.
3. Mempersiapkan pembakaran spiritus.
4. Ampelas pita Mg kiri-kira 7cm.
5. Pita Mg dipegang dengan penjepit buaya/ pegangan kayu dan dibakar (tidak boleh dilihat secara langsung).
6. Setelah menjadi abu, langsung masukkan ke dalam cawan porselin.
7. Perhatikan warna kertas lakmus yang berubah.
Data Pengamatan :
Warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Warna nyala dari pembakaran tersebut adalah putih.
Kesimpulan :
Berdasarkan data pengamatan tersebut, terbukti bahwa pita Mg bersifat basa.
Reaksi Pendesakan Logam (Senin, 19 Januari 2015)
Tujuan :
Reaksi Redoks
Menentukan reaksi spontan dan tidak spontan.
Teori Dasar :
1. Mg + CuSO4
2. Mg + HCl
3. Cu + ZnSO4
4. Zn + CuSO4
5. Cu + HCl
6. Zn + HCl
7. Zn + MgSO4
Alat dan Bahan :
kertas ampelas tabung reaksi larutan HCl pita Mg
lempeng Zn lempeng Cu lap pipet
Cara Kerja :
1. Ambil tabung reaksi dan masukkan masing-masing 2ml (40 tetes) HCl.
2. Masukkan masing-masing lempeng ke dalam tabung reaksi.
3. Amati perubahan yang terjadi.
Data Pengamatan :
2. Mg + HCl
3. Cu + ZnSO4
4. Zn + CuSO4
5. Cu + HCl
6. Zn + HCl
7. Zn + MgSO4
Alat dan Bahan :
kertas ampelas tabung reaksi larutan HCl pita Mg
lempeng Zn lempeng Cu lap pipet
Cara Kerja :
1. Ambil tabung reaksi dan masukkan masing-masing 2ml (40 tetes) HCl.
2. Masukkan masing-masing lempeng ke dalam tabung reaksi.
3. Amati perubahan yang terjadi.
Data Pengamatan :
PERCOBAAN
|
PENGAMATAN
|
Mg +
CuSO4
|
1.
Terdapat banyak
gelembung gas
2.
warna berubah
menjadi hitam
|
Mg
+ HCl
|
1. Banyak gelembung
2. Warna tidak
berubah
|
Cu +
ZnSO4
|
1. Tidak ada
gelembung
2. Warna tidak
berubah
|
Zn +
CuSO4
|
1. Sedikit gelembung
2. Warna berubah
menjadi hitam
|
Cu +
HCl
|
1.
Sedikit
gelembung
2. Warna tidak berubah
|
Zn +
HCl
|
1.
banyak
gelembung
2.
tidak
berubah warna
|
Zn +
MgSO4
|
1.
tidak ada gelembung
2.
warna berubah menjadi hitam
|
Reaksi Redoks
1. 1. Mg + CuSO4 à MgSO4 + Cu
Oks
Mg à
Mg+2 + 2e Eo = +2,37
Red
Cu+2 + 2e à Cu Eo = +0,34
_______________________ _____
Mg
+ Cu+2 à Mg+2 + Cu +2,71 (Reaksi
Spontan)
2. 2. 2Mg
+ 2HCl à 2MgCl
+ H2
Oks
Mg à Mg+2 +
2e Eo = +2,37
Red 2H+ +
2e à H2 Eo
= 0
_____________________ _____
Mg + 2H+ à Mg+2 +H2 +2,37
(Reaksi Spontan)
3. 3. Cu + ZnSO4 à CuSO4 + Zn
Oks
Cu à Cu+2 +
2e Eo = - 0,34
Red
Zn+2 + 2e à Zn Eo = -
0,76
____________________ _ ______
Cu
+ Zn+2 à Cu+2
+ Zn - 1,10
(Reaksi Tidak Spontan)
4. 4. Zn + CuSO4 à ZnSO4 + Cu
Oks
Zn à Zn+2 +
2e Eo = + 0,76
Red
Cu+2 + 2e à Cu Eo = +
0,34
____________________ _ _____
Zn
+ Cu+2 à Zn+2 + Cu + 1,10 (Reaksi
Spontan)
5. 5. 2Cu
+ 2HCl à 2CuCl
+ H2
Oks
Cu à Cu+2 +
2e Eo = - 0,34
Red
2H+ + 2e à H2 Eo = 0
____________________ _____
Cu
+ 2H+ à Cu+ + H2 - 0,34 (Reaksi
Tidak Spontan)
6. 6. 2Zn
+ 2HCl à 2ZnCl
+ H2
Oks
Zn à Zn+2 +
2e Eo = +0,76
Red
2H+ + 2e à H2 Eo =
0
_____________________ ______
Zn
+ 2H+ à Zn+2 + H2
+ 0,76 (Reaksi
Spontan)
7. 7. Zn + MgSO4 à ZnSO4 + Mg
Oks
Zn à Zn+2 +
2e Eo = +0,76
Red
Mg+2 + 2e à Mg Eo = - 2,37
______________________ _____
Zn + Mg+2 à Zn+2 +
Mg - 1,61
(Reaksi Tidak Spontan)
Sabtu, 07 Februari 2015
Hasil Jepretan Uji Vitamin C
Uji Vitamin C dalam Sampel Minuman (Senin, 12 Januari 2015)
Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sampel minuman.
Teori Dasar :
C6H8O6 + H2O ---> C6H8O7 + 2H+ + 2e
I2 + 2e ---> 2I-
________________________________________________
C6H8O6 + H2O + I2 ---> C6H8O7 + 2H+ + 2I-
Alat dan Bahan :
2 sendok makan Tepung Maizena Ale-Ale Buavita Juice United
Serbet Air CDR Pulpy
Betadine Gelas Kimia UC 1000 Nutrisari
Cara Kerja :
1. Membuat lartan kanji : larutkan tepung maizena dalam seperempat gelas air, aduk cepat sampai semua tepung larut.
2. Siapkan sampel minuman bervitamin C dalam gelas kimia.
3. Ambil satu sendok makan larutan kanji, tuangkan dalam sampel. Saya dan kelompok saya mengambil sampel CDR dengan konsentrasi 1 sdm, 2 sdm, dan 3 sdm pada gelas kimia yang berbeda.
4. Teteskan betadine sambil diaduk atau digoyangkan sampai berwarna biru kehitaman.
5. Hentikan tetesan apabila sudah berubah warna.
6. Ulangi percobaan pada sampel lainnya.
Data Pengamatan :
Kesimpulan :
1. Semakin banyak tetes betadine, semakin banyak kandungan vitamin C yang terkandung dalam sampel minuman tersebut.
2. Dari hasil praktek di atas, dapat kita ketahui bahwa Ale- Ale mengandung sedikit kandungan vitamin C. Dan CDR yang mengandung paling banyak vitamin C.
3. Urutan sampel minuman yang memiliki kandungan vitamin C dari yang terbesar ke terrendah. CDR> UC 1000> Nutrisari> Juice United> Pulpy> Buavita> Ale- Ale.
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sampel minuman.
Teori Dasar :
C6H8O6 + H2O ---> C6H8O7 + 2H+ + 2e
I2 + 2e ---> 2I-
________________________________________________
C6H8O6 + H2O + I2 ---> C6H8O7 + 2H+ + 2I-
Alat dan Bahan :
2 sendok makan Tepung Maizena Ale-Ale Buavita Juice United
Serbet Air CDR Pulpy
Betadine Gelas Kimia UC 1000 Nutrisari
Cara Kerja :
1. Membuat lartan kanji : larutkan tepung maizena dalam seperempat gelas air, aduk cepat sampai semua tepung larut.
2. Siapkan sampel minuman bervitamin C dalam gelas kimia.
3. Ambil satu sendok makan larutan kanji, tuangkan dalam sampel. Saya dan kelompok saya mengambil sampel CDR dengan konsentrasi 1 sdm, 2 sdm, dan 3 sdm pada gelas kimia yang berbeda.
4. Teteskan betadine sambil diaduk atau digoyangkan sampai berwarna biru kehitaman.
5. Hentikan tetesan apabila sudah berubah warna.
6. Ulangi percobaan pada sampel lainnya.
Data Pengamatan :
Larutan
|
Jumlah sdm
|
Betadine
|
CDR
|
1
|
321
|
CDR
|
2
|
700
|
CDR
|
3
|
>1000
|
UC 1000
|
2
|
157
|
Ale-Ale
|
2
|
2
|
Pulpy
|
2
|
40
|
Nutrisari
|
2
|
55
|
Buavita
|
2
|
16
|
Juice United
|
2
|
46
|
Kesimpulan :
1. Semakin banyak tetes betadine, semakin banyak kandungan vitamin C yang terkandung dalam sampel minuman tersebut.
2. Dari hasil praktek di atas, dapat kita ketahui bahwa Ale- Ale mengandung sedikit kandungan vitamin C. Dan CDR yang mengandung paling banyak vitamin C.
3. Urutan sampel minuman yang memiliki kandungan vitamin C dari yang terbesar ke terrendah. CDR> UC 1000> Nutrisari> Juice United> Pulpy> Buavita> Ale- Ale.
Langganan:
Postingan (Atom)